VIVAnews - Browser Opera mulai serius dalam menggarap pangsa pasar Indonesia. Untuk mensosialisasikan produk-produknya, baru-baru ini Opera melakukan roadshow di Universitas-Universitas di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.

Tak hanya itu, Opera juga membuka sebuah portal web berbahasa Indonesia yang mensosialisasikan penggunaan browser Opera untuk komputer, yang belum begitu populer di kalangan pengguna Indonesia.

Menurut Anissa Putri, Marketing Manager Opera untuk Indonesia, selama ini popularitas browser mobile Opera Mini di Indonesia sudah begitu tinggi. "Kami ingin agar pengguna browser Opera di Indonesia juga semakin meningkat," kata Anissa di acara jumpa dengan media, di Plaza Senayan Jakarta, Kamis 26 November 2009.

Kini, pengguna dari sekitar 40 juta pengguna browser Opera Mini di seluruh dunia, Indonesia berada di peringkat kedua di dunia, setelah Rusia. Namun, Annisa mengatakan, untuk jumlah pengguna browser Opera di komputer desktop, Indonesia masih berada di sekitar peringkat 8-10.

Sementara itu, Cheah Zi Bin, Web Evangelist Opera Software, yang hadir di kesempatan yang sama, mengatakan bahwa selama roadshow di kampus-kampus, Opera melakukan kampanye mengenai pentingnya melakukan pembuatan laman web yang berdasarkan standar World Wide Web Consortium (W3C).

"Kami ingin agar para pengembang web menggunakan standar yang telah diterapkan secara luas," kata Zi Bin, Selama ini, banyak pengembang web yang kurang memperhatikan standar W3C ini, sehingga lamannya hanya mampu ditampilkan di browser tertentu.

Zi Bin memisalkan, sebuah laman yang menggunakan teknologi Microsoft ActiveX Control, yang biasanya didukung oleh browser Internet Explorer. Kehadiran teknologi ini, kata Zi Bin, tidak berdasarkan standar web, sehingga browser seperti Opera, tidak bisa membuka laman tersebut.

Ke depan, kata Anissa, Opera juga berencana untuk melakukan kegiatan untuk mensosialisasikan berbagai inovasi terbarunya di Indonesia. Sebab, ia melanjutkan, penyerapan teknologi di Indonesia begitu cepat, misalnya besarnya adopsi perangkat BlackBerry serta popularitas Facebook yang begitu tinggi di Indonesia.

Baru-baru ini, Opera juga membuat terobosan dengan melakukan kerjasama bundel dengan ponsel CDMA milik Smart Telecom, yang menyediakan tombol peluncur Opera Mini tersendiri, yakni ponsel Samsung Pringer dan Nexian C951. Menurut Anissa, keduanya sudah dapat dijumpai di pasaran pada Desember mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar